Akselerasi Mutu Pendidikan Di Kabupaten Kebumen Melalui Program Pendidikan Guru Penggerak
Akselerasi Mutu Pendidikan Di Kabupaten Kebumen Melalui Program Pendidikan Guru Penggerak
Oleh: Asep Nurdiana
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen
Pemerintah Kabupaten Kebumen mempunyai Visi Mewujudkan Kabupaten Kebumen Semakin Sejahtera, Mandiri, Berakhlak Bersama Rakyat dan Misi : “Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya” dan “ Mewujudkan masyarakat yang rukun, berbudaya dan bermartabat. Pemerintah Kabupaten Kebumen berusaha semaksimal mungkin mewujudkan visi dan misi tersebut. Masa pandemi covid-19 menjadi kendala dalam mewujudkan visi tersebut utamanya di bidang pendidikan, Pemerintah dituntut untuk membuat kebijakan baru untuk mengatasi dampak learning loss.
Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.
Di balik masalah dan keluhan tersebut, ternyata juga terdapat berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Perubahan ini mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp. Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa maupun guru.
Fenomena yang terjadi bahwa masih banyak guru yang tidak terbiasa dengan penggunaan media pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran hanya ceramah dan penugasan, dimana peserta didik hanya menunggu dengan pasif. Dalam hal ini, pembelajaran belum berpusat pada murid, namun pada guru. Proses seperti ini justru mengkerdilkan pola pikir peserta didik karena peserta didik tidak diberi kesempatan dalam mengekspresikan dirinya secara bebas dan merdeka. Hal ini bertentangan dengan Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, dimana Peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perilakunya. Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak). Kita harus bisa memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan ide, berpikir kreatif, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar), tapi kebebasan itu bukan berarti kebebasan mutlak, perlu tuntunan dan arahan dari guru supaya anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
Melalui Program Pendidikan Guru Penggerak yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) seorang guru akan mampu menjalankan strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif, serta mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid, kepada para guru dan pemangku kepentingan. Selanjutnya, seorang guru ditempa melalui Pendidikan Guru Penggerak agar mampu mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda, mampu mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial yang menunjang pembelajaran,dan mampu melakukan praktik komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar seorang coach. Seorang guru penggerak nantinya juga harus mampu melakukan strategi pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada murid, serta mampu merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan program perbaikan dan perubahan sekolah dengan melakukan monev agar berjalan sesuai rencana dan mengarah pada tujuan.
Dalam proses panjangnya, Guru Penggerak akan selalu berbagi tanpa harus diminta dengan memanfaatkan media Teknologi yang ada dan mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik agar memiliki profil Pelajar Pancasila, menjadi pelatih/mentor bagi guru lain untuk pembelajaran yang berpusat pada murid (student centered learning), serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan sehingga peran Guru Penggerak akan mampu mewujudkan Akselerasi Transformasi Pendidikan di Kabupaten Kebumen. Para Calon Guru Penggerak di Kabupaten Kebumen mampu mempercepat peningkatan mutu Pendidikan dengan implementasi aksi nyata dalam pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka terbatas selama masa pandemi ini. Harapannya peran CGP tidak hanya berhenti sampai masa pendidikan era Pandemi saja akan tetapi terus konsisten di masa berikutnya.